Ini salah satu strategi yang terbilang sangat POWERFULL meningkatkan APC (Average Per Check), atau Basket Size, atau nilai belanja konsumen, yaitu menjual atau menawarkan alternatif pengganti susu biasa dengan susu Oatmilk ke konsumen yang melakukan order coffee milk base, bahasa kerennya Up Selling.
Kok bisa? Coba nih lihat di struk Starbucks Pakubowono
1 Reserve Cappunico Tall Rp. 61.000
Additional Milk Oatmilk Rp. 19.000
jadi total termasuk tax Rp. 80.000
WOW Upsell hampir 30% loh
one word GENIUS.
Apalagi kalo ini dijadikan SOP oleh Starbucks
“Halo kak susunya mau menggunakan Oatmilk?”
Dengan segmen market yang memang punya Buying Power serta ada kesadaran untuk mengkonsumsi yang lebih sehat, ini bisa jadi breakthrough buat Starbucks untuk bisa meningkatkan REVENUE nya melalui peningkatan APC (Average Per Check) / nilai belanja konsumen.
Ini baru 1 poin loh bicara peningkatkan REVENUE, poin ke 2 yang juga membuat strategi Oatmilk ini bisa dikatakan jenius adalah CUAN BELUBER dari kenaikan NET PROFIT per produk yang dijual. Bayangkan ajah, harga kopi tetap sama 61 ribu, kemudian karena kita ingin additional Oatmilk maka kita harus nambah 19 ribu untuk penggunaan Oatmilknya, berarti susu biasa yang ada di dalam Cappucino tersebut praktis tidak digunakan inventorynya diganti Oatmilk.
Ok, apakah konsumen kemudian merasa harga Starbucks jadi overprice? Enggak juga, tergantung siapa target marketnya apalagi sudah plus embel-embel better choice for healthy life loh dan konsumennya juga sadar dengan pilihan ini akan meningkatkan nilai belanjanya.
So, pelajaran penting apa yang bisa kita ambil dari sedikit cerita di atas?
1. Naikin Revenue / Sales ga melulu harus bakar duit dengan kegiatan promosi mendatangkan traffic, discount, dll tapi bisa dilakukan dengan cara yang lebih tajam dan menghasilkan, seperti Up Selling, Cross Selling.
2. Customer Insight itu sangat penting dalam bisnis karena akan selalu terjadi perubahan baik itu dari preferensi produk, teknologi, budaya, gaya hidup yang terkait dengan konsumen dan target market kita.
3. Bergeraklah CEPAT karena competitor tidak tidur dan juga tidak pernah menunggu untuk Anda bergerak terlebih dahulu, kadang lebih baik telat dari pada tidak sama sekali, lebih baik gagal mencoba daripada tidak gagal karena memang tidak mencoba, karena bisa jadi apa yang saat ini dianggap Tren / Baru / FOMO ternyata berhasil membentuk budaya dan habit baru, jika terjadi dan brand kamu tidak di dalamnya, yah bye.. bye..
Nah, gimana udah kepikiran ide apa nih yang bisa diterapkan untuk meningkatkan penjualan bisnis kuliner kita?
Jangan lupa di share ke temen-temen lain agar banyak yang mendapatkan manfaat dari artikel ini.
Semoga Bermanfaat & Keep Learning.
Foodizz Academy
Belajar dan Berkarir di dalam Industri Kuliner
www.foodizz.id
www.sekolahkuliner.com